Hal ini dikatakan oleh Misan, mekanik yang bekerja di bengkel Adolina Motor Sport di Jalan Palakai Raya Nomor 21, Kukusan, Beji, Depok. Menurutnya, hal ini disebabkan karena karakter mesin Byson berbeda dari motor lain.
"Ganti oli Byson kalau bisa per 1.500 km karena posisi kampas koplingnya tinggi. Jadi dia itu (kampas) tidak terlumuri oli. Bayangkan, dengan oli yang hanya satu liter tidak akan bisa 'merendam' semua komponen mesin yang besar itu," ujarnya kepada Liputan6.com, Senin (22/2/2016).
Misan membandingkan Byson dengan sepeda motor lain. Menurutnya, mengapa sepeda motor lain penggantian olinya bisa per 3.000 km adalah karena kampas kopling juga digenangi oli. "Motor lain 3.000 km masih oke karena oli juga merendam kampas kopling," jelasnya.
Ia menambahkan, jika penggantian oli Byson terlalu lama, maka dampaknya akan buruk. "Kalau dipaksakan 3.000 km ganti oli, koplingnya bisa hangus. Itu yang acapkali kejadian di sini," terangnya.
Jika sudah hangus, maka performa kendaraan pun jadi korbannya. Paling terasa adalah akselarasi yang lamban serta tenaga mesin berkurang.
Tentu, hangusnya ampas kopling sendiri tidak hanya disebabkan karena oli, tetapi juga konduite pengendaranya. Salah satu konduite yang menghasilkan ampas kopling cepat rusak adalah memakai 1/2 kopling (gantung) ketika rpm tinggi.